Dana BOS Terus Diambil, Padahal SD Tayai Sudah Tutup 5 Tahun Lalu

Sekolah Dasar Inpres Tayai di Kampung Tayai, Distrik Roufaer, Kabupaten Mamberamo Raya.(foto:ist)

Kasonaweja, (Berita21.id) - Pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) di Sekolah Dasar Inpres Tayai di Kampung Tayai, Distrik Roufaer, Kabupaten Mamberamo Raya patut di pertanyakan.

Padahal sekolah tersebut sudah sekian tahun tidak melakukan aktifitas belajar mengajar, bahkan kondisi sekolah saat ini sudah di tumbuhi semak belukar.

Kepada wartawan Sekretaris Kampung Tayai Obaja Dote mengaku kaget setelah bertemu dengan salah satu guru yang sedang mengambil dana BOSDA di Bank.

“Sekolahnya sudah lama tutup, tapi dananya tetap dicairkan. Saya lihat sendiri guru yang datang ke Bank untuk ambil dananya,”kata Obaja, Jumat malam (6/6/2025).

Menurut Obaja, beberapa hari lalu mendapati seorang guru SD Inpres Tayai inisial (OW) yang tidak pernah lagi hadir di sekolah tapi terlihat sedang mencairkan dana BOSDA di Kasonaweja.

Dirinya sempat mengajar guru tersebut untuk meminta meminta klarifikasi, namun yang bersangkutan pergi ke Jayapura menggunakan kapal.

Untuk itu Obaja Dote mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Mamberamo Raya untuk segera menghentikan pencairan dana BOSDA bagi SD Inpres Tayai.

Ia juga meminta agar pemerintah menugaskan guru baru untuk kembali mengaktifkan kegiatan belajar-mengajar di sekolah tersebut.

ilustrasi Dana BOSDA (*)

Dana BOSDA diketahui berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sebagai pendamping dana BOS dari pemerintah pusat. Tujuannya adalah mendukung kelancaran pendidikan dasar.

Obaja mempertanyakan penggunaann dana BOSDA yang sudah di ambil bertahun-tahun padahal sekolah tersebut sudah lama tidak beroperasi tentu menimbulkan tanda tanya besar.

Menurut Obaja, SD Inpres Tayai telah berdiri sejak Mamberamo Raya masih menjadi bagian dari Kabupaten Sarmi. Sekolah tersebut terakhir aktif pada masa kepemimpinan Bupati Dorinus Dasinapa, dan sejak itu tidak ada lagi aktivitas belajar.(*)