Lawan Politik Identitas, Kaleb Woisiri Ajak Elemen Masyarakat Dewasa Dalam Menyikapi PSU

POLITIK

Foto: Kaleb Woisiri Anggota DPR Kab. Waropen dari Partai Perindo (ist.)

Jayapura, (Berita21.id) - Jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU ) Pilgub Papua sempat viral diberbagai media sosial tentang isu identitas bagi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua.

Hal ini ditanggapi ,anggota DPR Kabupaten Waropen dari Partai Persatuan Indonesia (PERINDO) Kaleb Woisiri dalam wawancara ekslusif di salah satu cafe di Abepura Kota Jayapura pada Selasa (24/06/2025)

Dirinya menyampaikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak mudah dipengaruhi dengan isu-isu yang berkembang di tengah masyarakat, terutama yang berkaitan dengan isu politik identitas daripada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua.

"Tengah ramai diperbincangkan, diperdebatkan tentang perspektif orang Papua dalam PILKADA Papua yang berkaitan dengan wilayah adat, yang kemudian dipolitisir untuk merusak keharmonisan masyarakat Papua, hal semacam ini harus dilawan," tegas Pria yang saat ini menjadi ketua tim Pemenangan MDF-AR di Waropen.

Sebagai calon pemimpin, Kaleb juga berkeyakinan bahwa Matius Fakhiri - Aryoko Rumaropen akan memberikan instruksi dan arahan yang jelas kepada para pendukungnya untuk menghindari potensi-potensi konflik dan gesekan yang akan terjadi ditengah masyarakat.

Oleh Karena itu, Pria berkepala plontos ini juga mengajak masyarakat dan para pendukung MDF-AR untuk bersama-sama menjaga Papua agar tetap kondusif jelang pelaksanan PSU Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua tahun 2025.

"Mari kita jaga Papua dengan penuh kebijaksanaan dan toleransi agar kepastian Papua sebagai tanah damai terus terjaga. Hentikan juga dikotomi terhadap orang-orang Papua. Papua gunung, Papua pesisir, papua pante, dan lain-lain lalu kemudian menggenaralisasikan perbedaan suku menjadi unsur perbedaan dalam memilih pemimpin baik Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati maupun Walikota/Wakil Walikota," pintanya.

Sebagaimana diketahui bersama tentang syarat pencalonan gubernur dan wakil gubernur yang termuat di dalam UU Otsus yakni Calon Gubernur dan Wakil Gubernur harus Orang Asli Papua (OAP) dengan dibuktikan lewat surat rekomendasi dari Majelis Rakyat Papua (MRP) yang melakukan verifikasi terhadap pasangan calon.

Kaleb yang juga mantan aktivis Papua ini sangat tidak membenarkan tindakan atau isu-isu yang dimainkan dalam dinamika menjelang PSU ini berupa isu politik identitas karena hal tersebut dapat memecah konflik dan menghambat pembangunan di Papua

"Jika isu politik identitas yang digunakan lawan politik untuk melemahkan MDF-AR sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur papua, ini merupakan kesesatan berpikir dan upaya mengadu domba kekerabatan orang papua di 7 wilayah adat. Semuanya sudah jelas dalam UU OTSUS Papua, siapapun dia selama dia orang asli papua dan dapat dibuktikan melalui MRP saya pikir sah-sah saja," jelas Kaleb.

"Kita harusnya bisa belajar dari masyarakat di 2 kabupaten di Papua yaitu masyarakat di Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Waropen, yang mana kedua daerah ini pemimpinnya bukan orang asli dari daerah tersebut, tapi masyarakat di 2 wilayah ini dapat menerima dengan baik dan ikut mengawal pemerintahan," tutur Woisiri.

Kader muda Perindo Waropen yang dikenal sebagai kader militan dan saat ini juga dikenal sebagai politisi muda dari Partai yang dinahkodai oleh Angela Tanoesoedibjo sebagai Ketua Umum ini mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama melawan politik identitas dan jangan mudah untuk terpengaruh dengan isu-isu yang berpotensi membenturkan sesama masyarakat.

"Sudah pasti! Hal ini (politik identitas, red) harus dilawan. Untuk itu saya mengajak semua elemen masyarakat bersama-sama kita lawan isu politik identitas ini yang bisa membenturkan kita sesama masyarakat dan bersikap dewasa menyikapi isu-isu yang berkembang dalam PSU," tutupnya.(kk)